Kader Gelora Tangerang Dorong Pemerintah Jaga dan Lindungi Anak Yatim, Sukardin: Mereka Layak di Perhatikan

Tangerang, - Kader Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kabupaten Tangerang, mengajak seluruh warga yang memiliki kemampuan ekonomi agar senantiasa menjaga serta melindungi anak - anak yatim.

Hal itu, disampaikan Ketua Bidang Jaringan dan Hubungan Antar Lembaga DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Tangerang Sukardin, saat menggelar acara santunan dan buka puasa bersama ratusan anak yatim di kawasan perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Minggu (24/04/2022).

Baca juga: IKM Perum Rici Serahkan  Bantuan Gempa Melalui DPD IKM Kota Batam

Dikatakan Sukardin, pihaknya bersama seluruh kader partai yang dipimpin Anis Matta ini berkomitmen untuk menjaga serta melindungi anak yatim supaya bisa menikmati kehidupan dan pendidikan yang layak.

Baca juga: TNI Angkatan Laut Peduli Pekerja Harian Lepas (PHL)

Melalui program jaga dan lindungi yatim, ia berjanji akan mendorong Pemerintah Daerah setempat agar membuat kebijakan yang berpihak terhadap mereka yang kurang mampu.

"Kita semua harus bergandengan tangan menjaga dan melindungi anak yatim. Dan, kami pastikan akan mendorong pemerintah supaya membuat kebijakan yang pro rakyat kecil. Anak yatim di daerah ini jumlahnya cukup luar biasa banyak, untuk itu mereka harus kita pastikan bisa menikmati hidup layak dan pendidikan yang layak pula, " ungkap Sukardin.

Baca juga: Kemensos Luncurkan Program Indonesia Mendengar Untuk Para Difabel

Tokoh muda peduli pendidikan ini menuturkan, anak yatim harus diberi kesempatan sama dengan anak - anak lainnya yang memiliki kemampuan ekonomi dalam menuntut ilmu di sekolah - sekolah berkualitas baik negeri maupun swasta.

Mereka juga harus mendapatkan jaminan dari pemerintah guna mewujudkan cita - citanya, agar kelak mereka tidak menjadi beban negara karena tidak memiliki keahlian dan ilmu pengetahuan mumpuni. 

Baca juga: Penerapan Program Warung Jum’at, Polsek Cikupa bagikan makanan

"Bayangkan jika mereka kelak saat menganjak dewasa tidak memiliki skill atau ilmu pengetahuan, maka bisa dipastikan dapat menimbulkan persoalan sosial yang pada akhirnya menjadi beban negara. Isi kepala itu lebih penting dari isi perut, " tegasnya.(J.Sianturi)